Malam ini cukup cerah. Bulan
purnama yang menyinari kota Jakarta terasa indah. Dengan taburan bintang dan gedung tinggi di
sekelilingnya. Melihat lalu lintas yang cukup tenang malam ini, tidak sepadat
hari biasanya. Tapi tumben sekali? Bukankah ini malam minggu? Seharusnya lalu
lintas akan lebih padat malam ini. Tapi entahlah, malam minggu atau malam
apapun itu tidak akan penting baginya.
Alden menatap lurus ke luar
jendela taxi yang ia tumpangi. Kemarin malam baru saja ia turun dari pesawatnya
dari Yogyakarta ke Jakarta. Ia tersenyum tiba-tiba. Ia mengoreksi ingatannya.
Tapi apa mungkin?
Tinnnn.. Tinnn ..
Suara klakson taxinya
membuyarkan senyumnya karna sekarang badannya hampir saja terlempar ke depan.
"Ada apa pak?" tanyanya kaget dengan mata yang terbelalak.
"Maaf mas, tadi ada bajaj yang kebut-kebutan." jawab si supir taxi dengan menundukkan kepalanya
tanda meminta maaf. Lalu melanjutkan kemudinya.
"Oh begitu." Alden
menjawab singkat. Dasar kota Jakarta. Kota yang penuh dengan seribu satu macam
kendaraan. "Tadi Mas bilang Caffe apa ya?" Supir taxi itu menoleh ke
belakang. "Caffe Siwonhada di daerah ..." Alden ragu sejenak. Lalu ia
mengutak-atik BlackBerry messenger nya.
Sepertinya tadi temannya bilang di daerah Palmerah, atau mungkin Palang Merah?
"Di Palmerah pak." Jawabnya tegas. Ternyata benar Palmerah.
Sepuluh menit berlalu akhirnya Alden
sampai di depan cafe itu. Ternyata sesuai dengan namanya. Caffe itu bertemakan
ala-ala Korea. Kenapa ditempat seperti ini? Jangan-jangan selera temannya sudah
ngaco. Ia tertawa geli dalam hati. Setelah membayar ongkos taxi nya, Alden
langsung masuk ke dalam cafe tersebut.
Beberapa sofa empuk berwarna
cokelat, pohon bonsai kecil di
dekat jendela kaca yang besar, lalu kasir tempat membayar sekaligus tempat
memesan makanan. Tapi makanan apa? Alden sedang tidak ingin makanan luar negeri. Ia sedang membayangkan dirinya makan ketoprak atau mie tek-tek.
Ia melihat lagi ke sekeliling,
tapi batang hidung temannya masih belum terlihat. Apa benar ini cafenya?
Ia hanya melihat dua orang gadis sedang tertawa, lalu satu keluarga kecil
(ayah,Ibu,dan dua orang anak perempuan), juga sepasang kekasih yang sedang
lahap memakan donat pesanan mereka.
Ping!
"Kau dimana? Aku sudah di
Caffe Siwonhada. "
Ia duduk di kursi kecil yang ada
di samping pintu kaca sembari mengetik pesan kepada temannya. Keningnya
berkerut, jangan-jangan salah tempat.
"Oh. Kau sudah sampai?
Sebentar aku sedang di kamar mandi."
Matanya melebar melihat balasan
pesan yang ia terima. Apa???
_______________
Hiyaaaaa, udah habis gaisss! OMG OMG OMG Harus gimana ni? I have no idea mau ngelanjutin ceritanya hahahahaha, sepertinya aku perlu membaca novel lagi supaya bisa berimajinasi seperti 7 tahun yang lalu <3
Thanks for reading, nantikan Part selanjutnya .. semoga bisa aku lanjutkan hihi
Post a Comment
Post a Comment