Terdengar sepele hanya 1% yah? Tapi ternyata 1% ini berpengaruh sangat besar di kehidupan kita. Meskipun perbaikan 1% tak terlalu terasa-kadang malah gak keliatan-padahal perbaikan itu dapat jauh lebih bermakna, terutama dalam jangka panjang. Kok bisa sih?
Hai temen-temen, apakabar? Gimana hari ini, masih suka buat story galau padahal mah aslinya bahagia? Atau masih suka ngabisin waktu sendiri tapi kalo diajak nongki tetep ayo gassss wae? Hahaha aku berharap kalian baik baik saja dengan segala nikmat yang Allah berikan setiap hari yah.
Tadi diawal kita cerita perbaikan 1% jauh tak terlalu terasa-kadang malah gak keliatan-padahal perbaikan itu dapat jauh lebih bermakna dalam jangka panjang. Kok bisa begitu ya?
Jadi menurut buku Atomic Habits, jika kamu bisa melakukan hal baik 1% setiap hari dalam setahun, maka kamu punya 37% peningkatan pada penghujung tahun. Sebaliknya, jika kamu melakukan hal buruk 1% setiap harinya dalam setahun, maka kamu menurunkan nilaimu menjadi nol.
1% lebih baik :
1. Jika kamu menabung sedikit uang sekarang, ga akan membuat kamu jadi jutawan.
2. Jika kamu belajar menghafal 5 kosa kata Bahasa Korea sekarang, ga akan membuat kamu menguasai penuh bahasa itu.
3. Jika kamu push up 1 menit sehari, mungkin berat badanmu juga tidak akan langsung turun 10kg.
4. Jika kamu belajar digital art hari ini, mungkin masih terlihat kurang bagus hasilnya.
5. Jika kamu minum air putih setiap bangun tidur, mungkin pencernaanmu tidak langsung membaik.
Namun, perubahan yang baik sedikit-demi sedikit akan membawa perubahan baik untukmu.
DIBANDINGIN
1% lebih buruk :
1. Jika kamu makan makanan yang tidak sehat hari ini, berat badanmu juga tidak akan langsung naik banyak.
2. Jika kamu kerja larut malam sampai pagi, tidak tidur, tidak istirahat, kamu tidak akan langsung terkena penyakit yang mematikan.
3. Jika kamu mengabaikan chatting temanmu hari ini, mungkin dia masih memaafkanmu.
Bisa dibayangkan? Semacam menumpuk sampah, jika hanya satu dua kantung plastik mungkin baunya tidak akan tercium, tapi jika ada ratusan kantung plastik tentu akan menimbulkan bau yang sangat bombastis.
Kamu tau? Ketika kita mengulang kesalahan 1%, hari demi hari dengan mengulang keputusan yang buruk-mengulang kesalahan kecil, maka semua proses perulangan itu akan berbunga majemuk sampai menjadi racun. Akumulasi banyak salah langkah inilah yang disebut 1% penurunan di sana sini yang mengantarkan kita dalam masalah.
Coba deh kamu bayangin, jika kamu saat ini sedang terbang dari Los Angeles ke New York City. Seandainya pilot meninggalkan LAX (kode untuk bandara internasional Los Angeles) lalu mengubah arah 3,5 derajat lebih ke selatan, maka kamu beserta penumpang lainnya akan mendarat di Washington, D.C., bukan di New York.
Perubahan kecil itu seperti tak terlihat, tidak terasa, bahkan hidung pesawat bergeser tidak sampai 3 meter-tapi untuk skala perpindahan kamu meleset hingga ratusan kilometer kan?
Begitu juga yang terjadi dalam kebiasaan kita sehari-hari. Membuat pilihan 1% lebih baik atau 1% lebih buruk terkesan tidak bermakna pada suatu saat, tapi dalam rentang waktu panjang pilihan-pilihan tersebut menentukan perbedaan antara siapa kamu sekarang dan siapa kamu nanti.
"Sukses adalah produk kebiasaan sehari-hari, bukan transformasi yang hanya sekali seumur hidup"
Jika kamu sedang bangkrut, tapi tetap menabung sedikit demi sedikit setiap bulan, maka kamu berada di jalur yang benar menuju kemerdekaan finansial-bahkan meskipun kamu bergerak lebih lambat daripada yang kamu bayangkan.
Tokoh reformasi sosial Jacob Riis berkata :
"Ketika apapun terkesan tak ada gunanya, saya sengaja pergi menyaksikan tukang batu mengayunkan martil ke sebongkah batu cadas, mungkin sampai seratus kali, tanpa menghasilkan satu retakan pun pada batu cadas itu. Namun pada hantaman yang keseratus kali, batu cadas itu terbelah menjadi dua, dan saya tahun bukan hantaman terakhir yang menyebakannya-melainkan semua hantaman yang dilakukan sebelumnya."
Asli sih aku merinding bacanya, i mean .. rasanya tersentak dan tersadarkan. Bukan hantaman terakhir yang membuat batu terbelah, tapi hantaman-hantaman sebelumnnya. Aku sendiri orangnya mudah merasa gagal padahal baru sekali dua kali mencoba, merasa tidak percaya diri dengan karya yang baru sekali dua kali gambar. Padahal butuh banyak goresan, butuh banyak latihan untuk bisa menjadi bagus, tapi terkadang aku sering LUPA bahwa aku sendiri jarang berlatih.
Semenjak baca buku Atomic Habits ini, pikiranku cukup terbuka mengenai kebiasaan yang aku lakukan sehari-hari. Seperti jika saat bosan bekerja-didepan laptop maka aku akan langsung menghibur diri dengan mengecek instagram hanya sekedar untuk swipe-scroll story-postingan teman. Untuk itu, sejak awal November 2022 aku uninstall Instagram demi mengurangi intensitas mengecek hp.
Karena sekarang aku sudah buka usaha sendiri, dimana kanan kiri ada toko nenek dan bulekku juga, maka aku mengubah kebiasaan mengecek hp dengan keluar toko dan menyapa kanan kiriku atau bermain dengan kucing-kucingku. Gak jarang aku juga sering buka youtube dan nonton salah satu dari 5 Channel Youtube Untuk Si Penggemar Ilmu Pengetahuan.
Moci merasa laptopku sangat empuk sedangkan Moca suka tidur menyudut-Sedangkan aku sukanya kamu hehe |
Yang terpenting aku ingin mengurangi 1% kebiasaan buruk menghabiskan waktu untuk sekedar swipe swipe saja. Aku sadar bahwa semua hal besar berasal dari awal yang kecil. Untuk itu aku gak mau ngabisin waktu tanpa menghasilkan sesuatu, gak mau terlena dengan sosial media. Selain uninstall Instagram, aku bahkan menyimpan hp ku di dalam tas atau laci atau menjauhkannya dari jangkauanku.
Bahkan di akhir pekan, aku meninggalkan hp ku di rumah. Jika butuh menghubungi teman, aku cukup buka Whatsapp Web dari laptop tentunya. Dan seharian tanpa hp, ternyata hidupku baik baik saja. Aku berhasil mengaplikasikan Atomic Habits selama hampir sebulan, dan menurutku perlu diapresiasi dengan menulis cerita ini dalam blog kesayangku hahaha.
Kalau Kak Qintari bilang kegiatan ini termasuk "Dopamine Detox". Kalian tau dopamine detox? Kalau belum nih aku kasih tau.
Dopamine Detox adalah suatu cara mereset sistem otak agar otak tidak bergantung dengan rangsangan tertentu yang dapat membuat candu, seperti menerima notifikasi WhatsApp, Instagram, Tiktok dan sosial media lainnya. Tujuan dari Dopamine Detox adalah mengurangi kecanduan dengan mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih produktif, seperti berolahraga, memasak, membaca buku, dan meditasi. Aktivitas tersebut dapat menghasilkan dopamin, tetapi jauh lebih sehat daripada dopamin yang dihasilkan dari bermain sosial media. (Baca selengkapnya di : Reset Otak dengan Dopamine Detox)
Ok next time kita akan bahas Dopamine Detox ya (seru juga sepertinya hihi), hari ini kita cukupkan sampai di sini dulu. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kamu yang membaca.
You're the source of love, so be kind to yourself ❤
Post a Comment
Post a Comment